Wednesday, February 8, 2017

Jika Seseorang dengan batiniah tinggi

Seorang murid datang mengadu kepada Syaikhnya ....

Murid : " Wahai Syaikh ... mengapa aku selalu dikhianati oleh orang-orang ... padahal aku selalu baik terhadap mereka...?".

Syaikh : ( diam tidak menjawab ) ...

Murid : " Mengapa hati mereka jauh dariku padahal aku tulus mencurahkan cinta dan kasih sayangku pada mereka ?" ...

Syaikh : ( diam tidak menjawab )

Murid : " Mengapa orang-orang yang ku cintai wafat satu persatu dan kini yang ada disekelilingku hanya musuh-musuhku...?".

Syaikh : ( diam tidak menjawab ) ....

Murid : " Mengapa aku merasa begitu sendiri ... sepi dan terasing dalam hidup ini.... ?".

Syaikh : ( diam tidak menjawab ) ....

Murid : "Mengapa orang selalu berburuk sangka terhadap diriku?"

Syaikh : ( diam tidak menjawab ) ....

Murid : " Mengapa orang yang kupercaya selalu berdusta .... orang yang ku sayangi membalasiku kasar dan keras hati ... orang yang ku harapkan selalu pergi ?" ....

Syaikh : ( diam tidak menjawab ) ....

Murid : " Mengapa orang selalu berlaku buruk padaku padahal tanganku selalu terulur untuk kebaikan bagi mereka ... aku selalu dijahati .... dizalimi dan diabaikan... ".

Sampai disini murid itu tak kuat menahan tangisnya .... dan syaikh tetap tidak berbicara sepatah katapun.... Beberapa saat setelah murid itu tenang, Syaikh mengulurkan tangannya dan mengusap dada muridnya itu sambil berkata :

"Wahai muridku ... aku tidak tahu mengapa ALLAH begitu mencintaimu sehingga keadaanmu seperti ini. ALLAH (swt) memasukkanmu dalam golongan hamba-NYA seperti tersebut dalam firman NYA : أولئك هم المحسنون ...
"Muhsin itu orang yang tinggi derajat kesabaran dan kebaikannya"
 
Wahai muridku ... yang engkau pertanyakan dan keluhkan padaku adalah CINTANYA ALLAH terhadap dirimu... ".

Murid itu terdiam ... matanya berbinar ... hatinya tercerahkan ... ia berkata : "Wahai Syaikh ... engkau telah tunjukkan jalan terang bagiku...".

Ujian dan kesulitan hidup tidak selalu datang sebagai musibah ... akan tetapi itu adalah jalan bagi hamba untuk beroleh predikat "muhsin" disisi tuhannya ... ALLAH memilihnya karena DIA mencintai hamba-Nya .... nafaani wa iyyakum ...

Wa min Allah at Tawfiq, al-Fatihah.

Suatu ketika salah seorang awliya, Sidi al-Rawwas  qs menjadi demikian jenuhnya atas pelecehan dari kaumnya.  Ia berjalan bertemu tetangganya dan memberi salam dan mereka bahkan tidak lagi membalas salamnya. Ia pun meninggalkan kotanya dan berkelana.  Ia berhenti di Makam Sidi Ahmad al-Sayyad ra. Di sana ia shalat dan beristirahat.

Kemudian ia melihat seseorang datang dan ilham datang ke kalbunya bahwa orang tersebut adalah Nabi Khidr (as). Orang itu shalat dua raka'at dan kemudian duduk di samping al-Rawwas ra.

Al-Rawwas ra menceritakan kesulitannya. Orang tadi menjawab dengan mengutip suatu ayat Qu'ran, “Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fi-l khalqi” “Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan mereka kepada kejadian(nya). (membuatnya kembali menjadi lemah setelah kuat)" (QS. 36:68).

Al-Rawwas  qs berkata, “Aku memahami makna tersembunyinya dalam lubuk batinku yang terdalam.” Bermakna: "Siapapun yang telah diangkat mencapai kedudukan-kedudukan yang tinggi secara batiniah, akan mendapatkan perlakuan buruk secara lahiriah".

(Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani qs)

Copas FB Arief Hamdani

No comments:

Post a Comment